Berawal dari informasi mengenai bencana longsor yang terjadi di Kolongan Beha dan beberapa daerah di Kabupaten Kepulauan Sangihe 21 Juni 2016 lalu, kami mempersiapkan program mitigasi bencana untuk Kelurahan Kolongan Beha. Ketika kami sampai di Beha, hampir tidak terlihat bekasbekas bencana yang telah genap satu tahun. Dari bangunan rumah dan keseharian masyarakat, tidak kentara telah terjadi bencana besar. Hanya reruntuhan batuan, tanah, dan jembatan darurat yang menunjukkan tanda-tanda bekas terjadinya longsor dan banjir bandang. Jembatan utama sebagian hancur terbawa longsor dan banjir bandang. Baru setelah berbincang dengan masyarakat Kolongan Beha dan melihat dokumentasi pascabencana, kami mengetahui seberapa besar bencana longsor dan banjir bandang yang terjadi. “Kami tidak menyangka bencana yang terjadi begitu besar,” kata beberapa di antara kami. Bukannya mendoakan sesuatu yang buruk akan terjadi lagi, akan tetapi setelah delapan minggu berada di Kolongan Beha, kami mendapatkan informasi bahwa pemukiman diapit oleh lereng terjal dan laut. lereng bukit kemungkinan memiliki potensi longsor, pantai memiliki potensi tsunami dan abrasi air laut. ntuk itu, Buletin ini berisi informasi tentang program mitigasi bencana 10 Mahsasiswa KKN UGM untuk masyarakat Kolongan Beha. harapannya adalah agar masyarakat Kolongan Beha bisa menjadi masyarakat yang tangguh bencana. Selamat membaca!